Jumat, 08 Januari 2010

Official"on the next one"video!Jay-ZISwizz Beatz

Putus,Taylor Swift dan Taylor Lautner tak Tegur Sapa

Celebrity - Hotnews


Putus, Taylor Swift dan Taylor Lautner Tak Tegur Sapa

Jum'at, 8 Januari 2010 - 18:01 wib
text TEXT SIZE :
Share
Novi Muharrami - Okezone
Taylor Lautner-Taylor Swift. (Foto: Reuters)

LOS ANGELES - Ada yang berbeda pada pasangan muda Taylor Swift dan Taylor Lautner. Mereka sudah putus beberapa pekan lalu dan kini masing-masing saling cuek.

Pada malam penghargaan People’s Choice Awards, keduanya saling menghindar satu sama lain. Seperti dikutip dari Hollyscoop, Kamis (7/1/2010), kedua Taylor ini duduk di barisan bangku yang tak berjauhan, meski demikian keduanya tak satupun saling menyapa.

Aksi Swift berdiri bersama ibunya dan memberikan standing ovation, dinilai hanyalah akting belaka. Dia menyadari banyak kamera yang mengarah kepadanya saat nama Taylor Lautner disebut memenangkan People’s Choice Awards.

Di sisi panggung, ketika Swift tampil saat commercial break dan penonton mulai ramai, Lautner tidak terlihat. Bintang New Moon ini sudah meninggalkan acara tak lama setelah dia menerima penghargaannya.

Sementar Swift tetap mengikuti hingga menerima anugerah artis wanita terfavorit, hingga akhir acara.

Kabarnya, tidak ada perselisihan di antara mereka, tetapi keanehan tampak saat keduanya tidak bertegur sapa. Namun entah apakah kekakuan ini akan terjadi hingga peluncuran film Valentine’s day yang dibintangi keduanya? www.okezone com

kedatangan Densus 88 Hanya Silaturahmi

Polhukam


Susno: Kedatangan Densus 88 Hanya Silaturahim

Sabtu, 9 Januari 2010 - 01:30 wib
text TEXT SIZE :
Share
Fahmi Firdaus - Okezone
Susno Duadji

JAKARTA - Mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komjen (Pol) Susno Duadji bercerita soal kedatangan mendadak Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri pada Jumat (8/1/2010) dini hari.

Dalam cerita, Susno mengatakan kedatangan satu truk pasukan Densus 88 ke kediamannya di Jalan Cibodas I Nomor 7, Perumahan Puri Cinere, Limo, Depok, Jawa Barat tidak ada kaitannya dengan 'insiden' kesaksian dirinya di persidangan Antasari Azhar.

“Tidak ada kaitan,sekaligus juga saya klarifikasi ada truk densus ke situ, bukan untuk menakut-nakuti,” tegasnya kepada wartawan usai menjadi narasumber di Metro TV, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat malam (8/1/2010).

Menurut Susno, anggota Densus 88 itu ingin bersilaturahim dengan dirinya sebagai komandan Bareskrim Polri. "Karena tahu saya komandan bareskrim, berarti komandan densus mereka sudah lama tidak silaturahim dengan saya,” jelasnya.

Susno agak terperangah saat tiba di kediamannya karena Densus 88 sudah menunggunya. "Mereka kangen sama saya,” tandasnya.

Seperti diketahui, Susno kini kembali 'tenar'. Bukan lagi soal istilah 'Cicak Vs Buaya', Susno kini terganjal dugaan pelanggaran disiplin dan kode etik lantaran menjadi saksi bagi Antasari di persidangan pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen. (frd)
(hri) www.okezone.com

Jangan Hanya Sebatas Bicara

Sultan: Jangan Hanya Sebatas Berbicara
Sabtu, 9 Januari 2010 | 06:57 WIB
KOMPAS
Sri Sultan Hamengku Buwono X
Sumber : ANT

SEMARANG, KOMPAS.com--Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, upaya untuk mewujudkan kepedulian terhadap kelestarian alam hendaknya jangan hanya sebatas mampu berbicara tentang alam.

"Manusia harus mampu berbicara dengan alam, sehingga tidak hanya mampu berbicara tentang alam," katanya usai melakukan penanaman pohon di Universitas Negeri Semarang (Unnes), Jumat.

Menurut dia, untuk dapat mewujudkan hal tersebut memang diperlukan upaya perubahan yang mendasar terhadap jatidiri masyarakat modern yang saat ini sepertinya telah jauh dengan alam.

"Padahal, upaya untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan sudah menjadi tuntutan dan kebutuhan hidup yang sangat mendesak, seiring terjadinya berbagai kerusakan alam," katanya.

Ia mengatakan, manusia seharusnya menyadari bahwa alam atau lingkungan hidup merupakan investasi masa depan yang sangat berharga bagi kelangsungan hidup generasi mendatang.

"Oleh karena itu, pola pendidikan tentang lingkungan saat ini lebih ditekankan terhadap pengembalian dan penyembuhan hubungan antara manusia dengan alam yang ’retak’," katanya.

Dengan pola pendidikan tentang lingkungan semacam itu, lanjutnya, diharapkan semakin banyak manusia yang menyadari bahwa dirinya menjadi bagian dari totalitas alam semesta.

Ia menilai, eksperimentasi metodologi yang baru dalam memahami alam sepertinya juga perlu dilakukan, misalnya latihan dalam mengamati alam, dialog diam dengan pohon, sungai, dan binatang.

"Barangkali nantinya banyak yang mencibir, namun hasil dari latihan mengamati alam semacam ini akan sangat mengesankan dan dapat membuat orang ’mengalami’ dan ’menyatu’ dengan alam," katanya.

Menurut Sultan, orang yang melakukan tindakan semacam itu akan mengalami kesan mendalam dan mampu berdialog dengan alam melalui caranya masing-masing, bukan sekedar berbicara tentang alam.

"Gerakan penghijauan sebaiknya juga tidak hanya berhenti pada upaya penanaman pohon, namun pelestarian dan pemeliharaan selanjutnya harus tetap diperhatikan," katanya.

Selain itu, Sultan juga mengharapkan agar Unnes nantinya dapat memiliki program studi yang mempelajari tentang lingkungan, untuk melengkapi Unnes yang selama ini dikenal sebagai Universitas Konservasi.

Rektor Unnes, Prof Sudijono Sastroatmodjo mengatakan, pihaknya menyambut baik usulan Sultan terkait pembentukan program studi tentang lingkungan melengkapi cita-cita Unnes mewujudkan Universitas Konservasi.

"Kami sangat menyambut baik dan akan melakukan pengkajian lebih lanjut atas usulan tersebut," kata Rektor. www.kompas.com